Written by Citta del Vaticano - Catholic Online |
Sunday, 16 October 2011 13:31 |
(Citta del Vaticano- Catholic Online) Hari Komunikasi Sedunia adalah satu-satunya perayaan tingkat dunia yang ditetapkan oleh Konsili Vatikan II. Perayaan ini dirayakan pada hari Minggu sebelum Pentakosta. Pada tahun 2012, perayaan ini akan jatuh pada tanggal 20 Mei. Menurut kebiasaan, pesan Bapa Suci untuk hari raya ini akan dipublikasikan pada tanggal 24 Januari bertepatan dengan peringatan Santo Fransiskus de Sales, pelindung para pengarang dan komunikator. Pada tanggal 29 September 2011, Komisi Kepausan untuk Komunikasi Sosial mengumumkan tema Hari Komunikasi Sedunia untuk tahun 2012: “Keheningan dan Kata-kata: Jalan Evangelisasi.”
Dalam pemikiran Paus, keheningan ditampilkan bukan sebagai lawan dari kebisingan melainkan sebagai suatu cara untuk menyambut kehadiran kata-kata dan informasi yang kita dengar. Dalam tema ini, keheningan dihubungkan dengan refleksi dan pembedaan roh. Tema ini juga mengajak kita untuk tidak berpikir secara dualistis dan mempertentangkan keheningan dengan suatu kebisingan, sebaliknya keheningan dan kata-kata dipandang sebagai dua unsur yang saling melengkapi dan jika keduanya tampil secara seimbang maka hal ini akan memperkaya arti komunikasi dan menjadikannya sebagai faktor yang menentukan dalam evangelisasi baru. Dalam hal ini Paus dengan sengaja mengaitkan tema Hari Komunikasi Sedunia dengan perayaan Sinode Para Uskup yang akan datang dan memiliki tema: “Evangelisasi Baru untuk Penerusan Iman Kristen.”
Dalam tataran praktis, tema ini juga mengajak semua orang Kristen, apapun panggilan dan status hidupnya, dapat memiliki hidup yang kontemplatif. Hidup yang kontemplatif bagi mereka yang tinggal “di tengah dunia” dinampakkan melalui doa dan kebijaksanaan dalam menyaring dan meneruskan segala arus informasi serta dari kesadaran akan kehadiran Allah dalam berbagai aktifitas hidup sehari-hari.
|
Last Updated on Sunday, 16 October 2011 13:36 |
Keheningan Kata: Paus Mewartakan Tema Hari Komunikasi Sedunia 2012
2011 PESAN BAPA SUCI BENEDIKTUS XVI PADA HARI KOMUNIKASI SEDUNIA ke-45
5 Jun 2011
Saudara dan Saudari Terkasih,
Pada kesempatan Hari Komunikasi Sosial Sedunia yang ke-45, saya ingin berbagi beberapa refleksi yang dimotivasi oleh suatu ciri khas yang menggejala jaman kita: munculnya internet sebagai jejaring komunikasi. Ada pendapat yang semakin umum bahwa, sebagaimana revolusi industri yang pada masanya menghasilkan suatu transformasi besar dalam masyarakat melalui perubahan-perubahan yang terjadi ke dalam lingkaran produksi dan kehidupan para pekerja, demikian juga berbagai perubahan mendasar yang terjadi di dalam komunikasi di jaman sekarang ini sedang memandu perkembangan-perkembangan budaya dan sosial yang signifikan. Teknologi baru tidak hanya mengubah cara kita berkomunikasi melainkan juga memengaruhi komunikasi itu sendiri sedemikian rupa sehingga orang menegaskan bahwa kita sementara hidup dalam suatu periode transformasi budaya yang besar. Sarana penyebaran informasi dan pengetahuan ini melahirkan suatu cara baru belajar dan berpikir dengan peluang-peluang yang belum pernah terjadi guna menegakkan antar hubungan dan membangun persekutuan.
Kini, cakrawala baru yang tak terbayangkan sebelumnya telah terbuka. Cakrawala-cakrawala tersebut membangkitkan kekaguman karena kemungkinan-kemungkinan yang disodorkan oleh media baru itu, dan pada saat yang sama amat menuntut suatu permenungan yang serius tentang makna komunikasi di jaman digital. Hal ini secara khusus menjadi jelas ketika kita menghadapi kemampuan luar biasa internet dan kerumitan pemakaiannya. Sebagaimana halnya dengan setiap hasil kecakapan manusia, teknologi komunikasi baru harus diperuntukkan bagi pelayanan kebaikan perorangan dan umat manusia secara utuh. Jika dipergunakan dengan bijaksana, teknologi komunikasi baru dapat memberikan sumbangsih bagi pemenuhan kerinduan akan makna, kebenaran dan kesatuan yang tetap menjadi cita-cita terdalam setiap manusia.
Dalam dunia digital, menyampaikan informasi kian dipahami dalam suatu jejaring sosial dimana pengetahuan terbagi dalam konteks pertukaran pribadi. Perbedaan yang jelas antara penyedia informasi dan pengenyam informasi menjadi relatif; dan komunikasi tidak hanya nampak sebagai pertukaran data tetapi juga sebagai suatu bentuk berbagi. Dinamika ini menyumbangkan bagi suatu penilaian baru tentang komunikasi itu sendiri, yang terutama dipandang sebagai dialog, pertukaran, solidaritas dan penciptaan hubungan-hubungan yang positif. Pada sisi lain, hal ini diperhadapkan dengan keterbatasan-keterbatasan yang khas dari komunikasi digital: interaksi sepihak, kecenderungan mengkomunikasikan hanya sebagian dari dunia batin seseorang, resiko pencitraan palsu seseorang yang dapat menjadi suatu bentuk kepuasan diri sendiri.
Secara khusus, kaum muda sedang mengalami perubahan ini dalam komunikasi dengan semua kecemasan, tantangan dan daya cipta, yang khas bagi orang yang terbuka dengan antusiasme dan rasa ingin tahu akan pengalaman-pengalaman baru dalam hidup. Keterlibatan mereka yang semakin besar dalam forum digital publik yang tercipta oleh jejaring-jejaring sosial membantu melahirkan bentuk-bentuk baru dari hubungan-hubungan antar pribadi memengaruhi kesadaran diri sendiri dan oleh karena itu tak pelak lagi mempertanyakan bukan saja bagaimana seharusnya bertindak tetapi juga tentang kesejatian jati dirinya. Masuk ke dalam ruang maya dapat menjadi tanda pencarian yang otentik akan perjumpaan pribadi dengan orang lain, asalkan tetap tanggap terhadap bahaya seperti menyertakan diri dalam sejenis eksistensi ganda atau menampilkan diri secara berlebihan di dalam dunia maya. Dalam upaya berbagi dan mencari "teman", terdapat tantangan untuk menjadi otentik dan setia dan tidak menyerah kepada ilusi untuk mencitrakan tampang publik yang palsu bagi diri sendiri.
Teknologi baru memungkinkan untuk saling bertemu di luar batas-batas ruang dan budaya mereka sendiri, dengan menciptakan sebuah dunia yang sama sekali baru dari persahabatan-persahabatan potensial. Ini merupakan suatu peluang besar tetapi juga menuntut perhatian yang lebih besar dan kesadaran akan resiko yang mungkin. Siapakah "tetangga" saya di dalam dunia baru ini? Entahkah ada bahaya bahwa kita mungkin kurang hadir bagi mereka yang kita jumpai dalam hidup harian kita? Apakah ada risiko menjadi lebih terganggu karena perhatian kita terbagi-bagi dan terserap di suatu "dunia lain" daripada dimana kita hidup? Apakah kita mempunyai waktu untuk merenungi pilihan kita secara kritis dan memajukan hubungan yang sungguh mendalam dan berdaya tahan? Pentinglah untuk selalu mengingat bahwa kontak virtual tidak dapat dan tidak boleh mengganti kontak manusiawi langsung dengan orang-orang di setiap tingkat kehidupan kita.
Dalam era digital juga, setiap orang dihadapkan dengan kebutuhan akan otentisitas dan refleksi. Selain itu, dinamika yang melekat di dalam jejaring sosial menunjukkan bahwa seseorang senantiasa terlibat dalam apa yang ia komunikasikan. Tatkala orang saling menukar informasi, mereka sudah mensyeringkan diri mereka, pandangannya tentang dunia, harapan dan cita-cita mereka. Lantas, cara hadir yang khas kristiani di dunia digital adalah bentuk komunikasi yang jujur dan terbuka, bertanggungjawab dan hormat akan orang lain. Memaklumkan Injil melalaui media baru berarti tidak sekadar memasukkan isi religius secara terbuka ke dalam berbagai pentas media, tetapi menjadi saksi setia di dunia digital itu sendiri dan cara seseorang mengkomunikasikan pilihan-pilihan, apa yang utama, serta keputusan-keputusan yang sepenuhnya selaras dengan Injil bahkan ketika hal itu tidak terungkap secara khusus. Selanjutnya, benar juga bahwa di dalam dunia digital pesan tak dapat disampaikan tanpa disertai dengan kesaksian yang konsisten dari pihak yang meyampaikannya. Dalam situasi baru itu dan dengan bentuk pengungkapan baru, orang Kristen sekali lagi dipanggil untuk memberikan jawaban kepada siapa saja yang meminta pertanggungjawaban terhadap pengharapan yang ada dalam diri mereka (bdk. 1 Petrus 3:15)
Tugas memberikan kesaksian tentang Injil di era digital menuntut setiap orang untuk secara istimewa memiliki kepekaan terhadap aspek pesan yang dapat menantang cara berpikir khas internet. Pertama-tama, kita harus menyadari bahwa kebenaran yang ingin kita bagikan bukan berasal dari nilai "popularitas"nya atau jumlah perhatian yang diterima. Kita harus berusaha memperkenalkannya secara utuh, bukan sekadar supaya dapat diterima atau sebaliknya malah melemahkannya. Ia harus menjadi makanan harian dan bukannya daya tarik sesaat. Kebenaran Injil bukanlah sesuatu yang memberikan rasa puas atau digunakan secara dangkal, melainkan pemberian yang menuntut jawaban bebas. Bahkan apabila diwartakan dalam dunia internet, Injil harus terjelma dalam dunia nyata dan berkaitan dengan wajah riil saudara dan saudari kita, mereka yang dengannya kita berbagi keseharian hidup kita. Hubungan manusiwi yang langsung tetap menjadi fundamental bagi pemakluman iman.
Oleh karena itu, saya ingin mengajak orang-orang kristiani dengan percaya diri, dan dengan kreatifitas yang terbina dan bertanggungjawab bergabung dalam jejaring hubungan yang dimungkinkan oleh jaman digital. Hal ini bukan saja untuk memuaskan keinginan untuk hadir, tetapi karena jejaring ini merupakan bagian utuh dari hidup manusia. Internet memberikan sumbangsih bagi perkembangan cakrawala intelektual dan spiritual yang lebih kompleks, bentuk-bentuk baru kesadaran berbagi. Di dalam wilayah ini juga kita dipanggil untuk memaklumkan iman kita bahwa Kristus adalah Allah, Penyelamat umat manusia dan Penyelamat sejarah, yang di dalam-Nya segala sesuatu memperoleh kepenuhannya (Bdk. Ef. 1:10). Pewartaan Injil menuntut sebuah komunikasi yang sekaligus penuh hormat dan peka, yang menggugah hati dan menggerakkan kesadaran; cerminan suri teladan Yesus yang bangkit tatkala Ia bergabung bersama para murid-Nya dalam perjalanan ke Emaus (bdk. Lk. 24:13-35). Dengan cara pendekatan-Nya, dialog-Nya bersama mereka, cara-Nya yang lembut menggerakkan hati, mereka perlahan-lahan dituntun kepada suatu pemahaman akan misteri.
Dalam analisis terakhir, kebenaran Kristus merupakan jawaban yang utuh dan otentik bagi kerinduan manusia akan hidup relasi, persekutuan dan makna yang tercermin dalam popularitas jejaring sosial yang meluas. Orang beriman yang memberikan kesaksian iman yang sungguh mendalam tentu memberikan bantuan yang berharga bagi internet agar tidak menjadi sarana yang memerosotkan kepribadian manusia, memanipulasi secara emosional, dan yang memberikan kemungkinan kepada yang berkuasa untuk memonopoli pendapat orang lain. Sebaliknya, orang beriman mendorong setiap orang untuk terus menghidupkan pertanyaan manusiawi yang abadi sebagai ungkapan kerinduan akan sesuatu yang trasenden dan dambaan akan bentuk-bentuk yang otentik dari kehidupan yang patut untuk dihayati. Justru hasrat rohani yang unik manusiawi inilah yang mengilhami upaya kita untuk mencari kebenaran dan persekutuan dan mendesak kita untuk berkomunikasi dengan keutuhan dan kejujuran.
Saya mengundang terutama kaum muda untuk sungguh-sungguh hadir secara berdaya guna di dunia digital. Saya mengulangi lagi undanganku bagi mereka untuk Hari Kaum Muda Sedunia di Madrid, dimana teknologi baru sedang memberikan sumbangannya yang besar bagi persiapannya. Dengan pengantaraan pelindungnya St. Fransiskus de Sales, saya berdoa agar Allah menganugerahi para pekerja di bidang komunikasi kemampuan untuk melaksanakan karya mereka dengan sadar dan profesional. Kepada kalian semua, saya memberikan berkat apostolik saya.
Vatikan 24 Januari 2011
Pesta St. Fransiskus de Sales
Benedictus PP XVI
Langgan:
Catatan (Atom)
WORLD COMMUNICATIONS DAY MESSAGES
- “KOMUNIKASI DEMI MELAYANI PERJUMPAAN BUDAYA SEJATI” (1)
- Communication at the Service of an Authentic Culture of Encounter (1)
- Dokumen Konsili Vatikan II (2)
- Etika Dalam Komunikasi (1)
- Keheningan dan Kata: Jalan Evangelisasi (1)
- Pemakluman dan Kesejatian Hidup di Zaman Digital (1)
- Ruang Baru untuk Evangelisasi (1)
- Silence and Word: Path of Evangelization (1)
- Tema: Komunikasi Sosial dan Keluarga (1)
- Tema: Agama Dalam Media (1)
- Tema: Anak-anak dan Media: Sebuah Tantangan untuk Pendidikan (1)
- Tema: Filem Sebagai Komunikator Kebudayaan dan Nilai-Nilai (1)
- Tema: Forum Modern Untuk Meningkatkan Peranan Wanita Di Dalam Masyarakat (1)
- Tema: Gereja dan Komunikasi Sosial (1)
- Tema: Imam dan Pelayanan Pastoral di Dunia Digital: Media Baru demi Pelayanan Sabda (1)
- Tema: Internet: Forum Baru bagi Pewartaan Injil (1)
- Tema: Jejaring Sosial: Pintu Kebenaran dan Iman (1)
- Tema: Kaset-Kaset Video Dan Audio Dalam pembentukan Kebudayaan Dan Hati Nurani (1)
- Tema: Kebenaran (1)
- Tema: Kehadiran Gereja Katolik Dibutuhkan Dalam Mass media Mewartakan Pesan Kristus Dalam Media (1)
- Tema: Komunikasi Sosial Melindungi anak-anak dan Mendukung Kepentingan Terbaiknya dalam keluarga Dan Masyarakat (1)
- Tema: Komunikasi Sosial Dan Kaum Muda (1)
- Tema: Komunikasi Sosial Dan Manusia Usia Lanjut (1)
- Tema: Komunikasi Sosial Melayani Persatuan Umat Manusia (1)
- Tema: Mass Media: Sahabat yang ramah (1)
- Tema: Media dan Keluarga: Risiko dan Kekayaan (1)
- Tema: Media Komunikasi Membantu Menciptakan Perdamaian Sejati (1)
- Tema: Media Komunikasi Sosial: Pada Persimpangan antara Pengacuan Diri dan Pelayanan Mencari Kebenaran untuk berbagi dengan orang lain (1)
- tema: Media Komunikasi: Pelayanan Saling Pengertian Di Antara Masyarakat (1)
- Tema: Media: Jejaring Untuk Komunikasi hidup berkomuniti dan Kerjasama (1)
- Tema: Memaklumkan Kristus Dalam Media Pada Fajar Millineum Baru (1)
- Tema: Mengkomunikasikan Yesus Kristus Jalan Kebenaran dan Hidup (1)
- Tema: Teknologi Baru Relasi Baru: Memajukan Budaya Menghormati Dialoq dan Persahabatan (1)
- Tema: Televisyen dan Keluarga: Pedoman Untuk menonton TV Dengan Baik (1)
- Tema: Wartakan dari atap rumah Injil di Zaman Komunikasi Global (1)
- Theme: Church and Social Communication (1)
- Theme: Social Communications and the Family (1)
- Theme: Advertising in the Mass Media: Benefits (1)
- Theme: Children and the Media: A Challenge for Education (1)
- Theme: Cinema: communicator of culture and of values (1)
- Theme: Communicating Jesus: The Way the Truth and the Life (1)
- Theme: Mass media: a friendly companion for those in search of the Father (1)
- Theme: new Technologies New Realtionships Promoting a Culture of Respect Dialog and Frienship (1)
- Theme: Preach from the housetops": The Gospel in the Age of Global Communication (1)
- Theme: Proclaiming Christ in the Media at the Dawn of the New Millennium (1)
- Theme: Religion in the Mass Media (1)
- Theme: Social Communication: Instruments of Encounter between Faith and Culture (1)
- Theme: Social Communications and Evangelization in Today's World (1)
- Theme: Social Communications and Family (1)
- Theme: Social Communications and Responsible human Freedom Beloved Brothers and Sisters (1)
- Theme: Social Communications and the Christian Formation of Public Opinion (1)
- Theme: Social Communications and the Development of Nations (1)
- Theme: Social Communications and the Fundamental Rights and Duties of Man (1)
- Theme: Social Communications and the Problems of the Elderly (1)
- Theme: Social Communications and the Promotion of Peace (1)
- Theme: Social Communications and the Promotion of Solidarity and Fraternity Between Peoples and Nations (1)
- Theme: Social Communications and Youth (1)
- Theme: Social Communications at the Service of Justice and Peace (1)
- Theme: Social Communications for a Christian Promotion of Youth (1)
- Theme: Social Communications for the Development of the Child (1)
- Theme: Sustained by the Spirit communicate hope (1)
- Theme: Television and family: guidelines for good viewing (1)
- Theme: The Communications media and the unity and progress of the human family (1)
- Theme: The Communications Media at the Service of Authentic Peace in the Light of 'Pacem in Terris' (1)
- Theme: The Communications Media: At the Service of Understanding Among Peoples (1)
- Theme: The Mass Media and Reconciliation (1)
- Theme: The Mass Media and the Affirmation and Promotion of Spiritual Values (1)
- Theme: The Media and the Family: A Risk and a Richness (1)
- Theme: The Media of Social Communications at the Service of Truth (1)
- Theme: The Media: A Network for Communication Communion and Cooperation (1)
- Theme: The Media: At the Crossroads between Self-Promotion an Service. Searching for the Truth in order to Share it with Others (1)
- Theme: The Media: Modern Forum for Promoting the Role of Women in Society (1)
- Theme: The Priest and Pastoral Ministry in a Digital World: New Media at the Service of the Word (1)
- Theme: The proclamation of Christ' Message in the Communications media (1)
- Theme: The receiver in Social Communications; his expectations his rights is duties (1)
- Theme: The role of Communications Media in promoting unity among men (1)
- Theme: Truth - Proclamation and Authenticity of Life in the Digital Age (1)
- Theme: Videocassettes and audiocassettes in the formation of culture and of conscienc (1)